Di dalam Al Quran sering didapati huruf Nun (نِ) yang ditulis kecil. Letaknya ada di bawah Alif (ا). Penulisan huruf 'aneh' ini tentu membuat bingung para pelajar Al Quran, khususnya bagi pemula. Haruskah huruf kecil ini dibaca, ditinggal, atau bagaimana caranya?
Sebelum menjawab pertanyaan tadi, sebaiknya mari kita kenali terlebih dahulu apa pengertian dari Nun Kecil tersebut dan apa maksudnya. Setelah itu kita akan lanjutkan ke cara membacanya.
Nun kecil sebagaimana disebut di atas mempunyai pengertian: Nun Wiqayah (نون الوقاية), Nun Iwadh (نون العواض), atau Nun Washal (نون الوصل). Disebut Nun Wiqayah karena berfungsi untuk menjaga bunyi nun sukun pada tanwin; Disebut Nun Iwadh karena menjadi pengganti nun sukun pada tanwin; Dan disebut Nun Washal karena menyambungkan tanwin dengan huruf berharkat Sukun.
Nun kecil tersebut mempunyai bunyi sama persis dengan harkat Tanwin. Baik Tanwin Fathah (ــً), Tanwin Kasrah (ــٍ), ataupun Tanwin Dhammah(ــٌ). Karena pada dasarnya, tanwin adalah nun sukun yang terdapat pada akhir isim tanpa AL (ال). Persamaannya seperti contoh2 berikut:
Ketika tanwin itu bertemu huruf sukun atau Hamzah Washal (ا) maka tanwinnya menjadi harkat non tanwin (bukan tanwin) dan diberi Nun Kecil berharkat Kasrah sebagai penggantinya. Nun Kecil ini berfungsi sebagai penanda dalam bacaan. Tidak menjadi syarat dalam penulisan, umumnya tulisan bahasa Arab. Selanjutnya, mari kita perhatikan contoh penulisan dan cara membacanya sbb:
Dibaca: 'uzayrunibnu
Apabila waqaf maka dibaca: 'uzayyr, ibnu
Sebelum menjawab pertanyaan tadi, sebaiknya mari kita kenali terlebih dahulu apa pengertian dari Nun Kecil tersebut dan apa maksudnya. Setelah itu kita akan lanjutkan ke cara membacanya.
Nun kecil sebagaimana disebut di atas mempunyai pengertian: Nun Wiqayah (نون الوقاية), Nun Iwadh (نون العواض), atau Nun Washal (نون الوصل). Disebut Nun Wiqayah karena berfungsi untuk menjaga bunyi nun sukun pada tanwin; Disebut Nun Iwadh karena menjadi pengganti nun sukun pada tanwin; Dan disebut Nun Washal karena menyambungkan tanwin dengan huruf berharkat Sukun.
Nun kecil tersebut mempunyai bunyi sama persis dengan harkat Tanwin. Baik Tanwin Fathah (ــً), Tanwin Kasrah (ــٍ), ataupun Tanwin Dhammah(ــٌ). Karena pada dasarnya, tanwin adalah nun sukun yang terdapat pada akhir isim tanpa AL (ال). Persamaannya seperti contoh2 berikut:
عُزَيْرٌ = عُزَيْرُنْ
Dibaca: 'uzayrunمَثَلًا = مَثَلَنْ
Dibaca: matsalanبِغُلٰمٍ = بِغُلٰمِنْ
Dibaca: bighulaaminKetika tanwin itu bertemu huruf sukun atau Hamzah Washal (ا) maka tanwinnya menjadi harkat non tanwin (bukan tanwin) dan diberi Nun Kecil berharkat Kasrah sebagai penggantinya. Nun Kecil ini berfungsi sebagai penanda dalam bacaan. Tidak menjadi syarat dalam penulisan, umumnya tulisan bahasa Arab. Selanjutnya, mari kita perhatikan contoh penulisan dan cara membacanya sbb:
عُزَيْرٌ ابْنُ = عُزَيْرُنِ ابْنُ
Ditulis: 'uzayrun ibnuDibaca: 'uzayrunibnu
Apabila waqaf maka dibaca: 'uzayyr, ibnu
Di dalam Al Qur'an (utamaanya cetakan Indonesia, diberi tanda Nun Kecil di bawah Alif.
Dibaca: matsalinilqawmu
Apabila waqaf maka dibaca: matsalaa, alqawmu.
مَثَلًا الْقَوْمُ = مَثَلَنِ الْقَوْمُ
Ditulis: matsalan alqawmuDibaca: matsalinilqawmu
Apabila waqaf maka dibaca: matsalaa, alqawmu.
Di dalam Al Qur'an (utamaanya cetakan Indonesia, diberi tanda Nun Kecil di bawah Alif.
Dibaca: bighulaaminismuhuu
Apabila waqaf maka dibaca: bighulaam, ismuhuu.
بِغُلٰمٍ اسْمُهٗ = بِغُلٰمِنِ اسْمُهٗ
Ditulis: bighulaamin ismuhuuDibaca: bighulaaminismuhuu
Apabila waqaf maka dibaca: bighulaam, ismuhuu.
Di dalam Al Qur'an (utamaanya cetakan Indonesia, diberi tanda Nun Kecil di bawah Alif.
Demikian pembahasan Nun Kecil dan Cara Membacanya. Semoga materi singkat ini cukup memberi pemahaman dan bisa dipraktekkan pada kalimat2 lainnya. Sekian, terimakasih. Semoga bermanfaat.
Demikian pembahasan Nun Kecil dan Cara Membacanya. Semoga materi singkat ini cukup memberi pemahaman dan bisa dipraktekkan pada kalimat2 lainnya. Sekian, terimakasih. Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment